Rabu, 06 November 2013

Perbedaan Metode Prototyping dan Metode Spiral

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai perbedaan diantara kedua model pengembangan software tersebut maka ada baiknya jika kita lebih dahulu mengetahui pengertian dari kedua model tersebut. Untuk model prototyping, seperti yang telah saya bahas dipostingan sebelumnya yaitu salah satu model sederhana pembuatan software yang dimana mengijinkan pengguna memiliki suatu gambaran awal/dasar tentang program serta melakukan pengujian awal yang didasarkan pada konsep model kerja(working model). Sedangkan untuk model spiral sendiri mempunyai pengertian yaitu suatu model proses pengembangan perangkat lunak evolusioner yang menggabungkan pendekatan prototyping yang sifatnya iterative dengan aspek-aspek sistematis dan terkendali yang mana dijumpai pada model air terjun(waterfall).

Gambar : Prototyping Model(Sebelah kiri) dan Spiral Model(sebelah Kanan)

 Secara garis besar, kedua model pengembangan perangkat lunak(software) tersebut kurang lebih memiliki cara kerja atau sistem yang relative hampir sama dikarenakan adanya penggunaan prototype(model awal) sebagai landasan atau acuan dalam mengembangkan sebuah software sebelum software tersebut jadi atau telah selesai dan juga adanya iterasi(perulangan) dalam menyusun sebuah prototype menjadi sebuah software yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Namun ternyata, terdapat beberapa aspek dan tahapan yang sedikit berbeda dalam mengerjakan atau mengembangkan software diantara kedua model tersebut.

A. Peran Pengguna atau User 
Pada metode prototyping maupun metode spiral, user berperan dalam proses awal pembuatan software yaitu komunikasi yang dilakukan dengan tim pengembang software dalam menentukan spesifikasi sebuah software yang dibutuhkan yang kemudian dicantumkan kedalam sebuah prototype. Dan juga pada kedua metode tersebut, pengguna atau user akan memberikan umpan balik terhadap software yang telah jadi yang dimana nantinya terdapat penambahan-penambahan dari sebuah software menjadi software yang lebih sempurna. Namun pada metode spiral, peran user bukan hanya terdapat pada tahap awal(komunikasi) dan pada tahap umpan balik seperti pada model prototyping tetapi user juga turut memantau developer dalam penyusunan dan pembuatan software tersebut sehingga user pun dapat mengetahui dengan baik software tersebut begitu juga dengan resiko yang mungkin didapat pada setiap aktivitas yang dilakukan.

B. Pengembangan Dari Sebuah Software 
Pada metode prototyping maupun metode spiral, pengembangan terhadap sebuah software dilakukan secara berulang(iterasi) yang dimana akan berhenti jika kebutuhan dari user tersebut telah terpenuhi. Namun pada metode prototyping, software yang telah jadi kemudian akan diserahkan kepada user untuk diberi umpan balik. Jika software tersebut belum memenuhi kebutuhan dari user maka tim pengembang software akan melakukan analisis kebutuhan dan perancangan ulang terhadap software yang akan dibuat. Sedangkan pada metode spiral, software yang tidak memenuhi kebutuhan user akan dikembangkan dari software yang telah ada, sehingga software bias menjadi lebih berkembang dan disempurnakan dari versi yang sebelumnya.

C. Analisis Resiko 
Pada metode prototyping, prototype yang telah ada akan diteruskan ke stakeholder yang kemudian dilakukan evaluasi-evaluasi dimana perancangan tersebut akan diserahkan kepada tim pembuat software tanpa mempertimbangkan resiko-resiko yang akan muncul dalam proses pembuatannya. Lain halnya dengan metode spiral yang akan melakukan analisis terhadap resiko-resiko yang akan muncul (baik dari segi manajemen maupun teknis) terlebih dahulu sebelum melakukan perekayasaan dan pembuatan software.

D. Perbedaan Susunan Tahapan Pengembangan Software 
Model spiral dibagi menjadi sejumlah aktivitas kerangka kerja, disebut juga wilayah tugas, yaitu: 
- Komunikasi pelanggan dalam costumer communication 
Tugas yang dibutuhkan untuk membangun komunikasi yang efektif diantara pengembangan dan pelanggan 
- Perencanaan (planning) 
Tugas yang dibutuhkan untuk mengidentifikasi sumber-sumber daya, ketepatan waktu, pemantauan tujuan, dan alternative dan batasan. 
- Analisis resiko (risk analysis) 
Tugas yang dibutuhkan untuk menaksir resiko-resiko, baik management maupun teknis 
- Perekayasaan (Enginering) 
Pengembangan koel berikut dari produk 
- Konstruksi dan peluncuran (Construction dan release) 
Tugas yang dibutuhkan untuk mengkontruksi, menguji, memasang (install) dan memberikan pelayanan kepada pemakai (ex : pelatihan dan komunikasi) 
- Evaluasi pelanggan 
Tugas untuk memperoleh umpan bakik dan pelanggan dengan didasarkan pada evaluasi representasi software, yang dibuat selama perekayasaan, dan di implementasikan selama masa pemasangan.

Sedangkan tahapan-tahapan kerja dalam metode prototyping yaitu sebagai berikut: 
- Pengumpulan kebutuhan 
Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format dan kebutuhan kesseluruhan perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat. 
- Membangun prototyping 
Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berpusat pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan contoh outputnya). 
- Evaluasi protoptyping 
Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginan pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah keempat akan diambil. Jika tidak, maka prototyping diperbaiki dengan mengulang langkah 1, 2 , dan 3. 
- Mengkodekan sistem 
Dalam tahap ini prototyping yang sudah disepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai. 
- Menguji sistem 
Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain. 
- Evaluasi Sistem 
Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan . Jika sudah, maka langkah ketujuh dilakukan, jika belum maka mengulangi langkah 4 dan 5. 
- Menggunakan sistem 
Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan

1 komentar:

Unknown mengatakan...

boleh tau ini sumbernya dari mana?

Posting Komentar

Budayakan kebiasaan memberi komentar setelah membaca demi kemajuan "Blogger-sharearea.blogspot.com".. ^^~