Minggu, 10 November 2013

REFLEKSI: Mata Kuliah Rekayasa Perangkat Lunak

Pada postingan kali ini saya tidak akan membahas mengenai tips trik ataupun materi pembelajaran-pembelajaran lainnya. Yang akan saya bahas kali ini yaitu refleksi atas pembelajaraan rekayasa perangkat lunak yang diajarkan oleh dosen saya Bpk. Sofyan Thayf.

Untuk materi-materi yang diajarkan, awalnya pasti masih bingung mengenai apakah yang dimaksud dengan rekayasa perangkat lunak itu ? Apakah kita dituntut untuk dapat membuat sebuah software dalam menjalani kuliah tersebut? Apakah, apakah dan masih banyak apakah lain yang timbul waktu itu. Dan selain bertanya mengenai materi RPL tersebut, pastinya akan terlintas dibenak para mahasiswa saat itu yaitu siapa dosen yang mengajar mata kuliah ini? Galak atau tidak? Cantik atau gantengkah(cie ileh ==”,hahaha)? Dan pada akhirnya kami semua mengetahui bahwa dosen yang mengajar mata kuliah tersebut adalah Bpk Sofyan(yang terkenal di kampus sebagai dosen killer X_X, maafkan saya pak :D).

Moh. Sofyan S. Thayf, S.T., M.Cs

Selama menjalani mata kuliah tersebut, kami telah diajarkan mengenai software engineering dan juga software process. Dimana dalam pembelajaran tersebut setiap mahasiswa diharapkan dapat berperan aktif didalamnya yaitu dengan memberikan masukan ataupun memberikan pertanyaan. Awalnya semua mahasiswa masih kurang yang memberikan masukannya ataupun pertanyaannya, namun karena adanya sistem pemberian poin pada mahasiswa yang bertanya ataupun yang menjawab pertanyaan maka akhirnya semua sudah rajin berkomentar. Dalam mempejari materi mengenai software engineering dan software process, kami diajarkan cara belajar professor(kata pak Sofyan, hahaha) karena kami dibagi ke dalam kelompok kemudian diberi tugas untuk menjelaskan mengenai software process. Dimana hasil kreatifitas kelompok dalam menuangkan gagasannya(dalam bentuk mindmap yang sudah di dekor) akan dipersentasikan kepada anggota kelompok lain yang berkeliling bertanya. Jadi pembelajaran dikelas seperti semacam pameran pendidikan atau expo sehingga mau tidak mau kita harus memahami materi yang ditugaskan kepada kelompok kita.

Secara keseluruhan, materi yang diajarkan menarik namun kadang ada kata-kata yang bahasanya terlalu tinggi(kata teman-teman bahasa dewa :D) sehingga kami sulit dalam menangkap pelajaran yang diajarkan. Dan untuk pak Sofyan saya berikan 2 jempol karena dalam pembelajaran bukan saja melakukannya sebagai rutinitas semata tetapi juga berusaha untuk membuat metode pembelajaran dalam kelas menjadi lebih kreatif dan menyenangkan.




0 komentar:

Posting Komentar

Budayakan kebiasaan memberi komentar setelah membaca demi kemajuan "Blogger-sharearea.blogspot.com".. ^^~