Minggu, 09 Februari 2014

Proses Pengembangan Perangkat Lunak

Pada postingan terakhir untuk mata kuliah rekayasa perangkat lunak ini saya akan membahas keseluruhan materi yang telah dipelajari mengenai proses pengembangan perangkat lunak yang dimana terdiri dari model bisnis, model data, model fungsi dan model behaviour.

1. MODEL BISNIS
Untuk model bisnis itu sendiri memiliki pengertian sekumpulan aktifitras yang dirancang untuk menyelesaikan suatu tujuan tertentu dari sebuah organisasi, perusahaan maupun untuk kebutuhan individual dari user/pengguna. Dalam model ini, engineer akan menentukan model aplikasi apa yang digunakan dan alur-alur kerja apa saja yang akan dibuat untuk memenuhi kebutuhan dari pihak pemakai. Berikut contoh model bisnis yang telah saya buat pada saat mempelajari model bisnis tersebut:

2.MODEL DATA


Dari model bisnis yang telah ada kita dapat mengidentifikasi dan menggambarkan data-data apakah yang terdapat dalam sistem yang diberikan oleh user, hubungan dari data-data tersebut, makna dari data-data yang ada serta batasan-batasan dari data itu sendiri dalam model data yang digambarkan pada model data dalam bentuk Entitas Ralationship Diagram. Engineer akan mengidentifikasi  setiap data-data yang diberikan dan menentukan hubungan dari data-data tersebut dalam bentuk diagram. Berikut contoh dari ERD dari kelompok saya:


 3.MODEL FUNGSI

Setelah menyelesaikan model data dalam bentuk ERD maka langkah selanjutnya yaitu membuat model fungsi dari sistem yang ditentukan. Model fungsi ini menyajikan sistem dalam bentuk fungsi-fungsi yang didalamnya menjelaskan secara terperinci dari mana data tersebut diperoleh, bagaimana proses yang dilakukan untuk mengelolah data-data inputan yang diberikan, sampai dengan output apa yang dihasilkan dari proses yang telah dilakukan yang dimana nantinya akan digambarkan dalam sebuah Data Flow Diagram(DFD). Namun untuk mengerjakan DFD tersebut bukan merupakan hal yang mudah karena kita dituntut untuk menganalisa asal muasal dari mana data diberikan, proses apa yang dikerjakan dan output dari proses yang telah dikerjakan. Oleh sebab itu, untuk memudahkan dalam mengerjakan DFD tersebut, terlebih dahulu kita harus mengerjakan “Analisis Input, Proses dan Output”. 


Pasti muncul dibenak teman-teman sekalian yaitu kapan analisis IPO tersebut dikerjakan dan bagaimana bentuk dari analisis IPO itu?. Untuk analisis IPO tersebut dikerjakan pada saat kita telah menyelesaikan penggambaran ERD pada model data. Kita hanya perlu melakukan beberapa penambahan pada ERD yang telah dibuat berupa input/output serta proses dalam ERD tersebut. Entitas-entitas pada ERD dapat dijadikan sebagai input maupun output dari sebuah proses yang muncul dari sistem yang ada. Berikut contoh analisis IPO yang sudah dibuat oleh kelompok saya:


 
Nah, setelah kita membuat analisis IPO maka kita dapat melanjutkan ke proses pembuatan DFD. Dalam pembuatan DFD sendirii terdapat beberapa langkah yaitu menyusun diagram konteks, diagram berjenjang(functional partitioning), diagram level 1, diagram level 2 dan seterusnya. Dalam DFD, akan dilakukan dekomposisi dari level sebelumnya sampai dengan proses terebut siap dituangkan kedalam sebuah program. Berikut adalah contoj DFD yang telah dibuat oleh kelompok saya:
-Diagram Konteks
 -Funtional Partitioning
-DFD Level 1
-DFD Level 2

 4.MODEL BEHAVIOUR

Model behavior merupakan proses terakhir dalam pengembangan perangkar lunak yang dimana dalam model tersebut engineer memperlihatkan hubungan dari sistem yang ada secara langsung kepada user misalnya dalam hal tampilan dari program menggunakan bahasa pemrograman apa dan penggunaannya. Dalam membuat model behavior tersebut terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat tampilan interfacenya seperti konsistensi symbol, fitur help untuk memudahkan user dan hal-hal yang dapat membebani ingatan user. Berikut adalah garis besar proses dari user interface:

0 komentar:

Posting Komentar

Budayakan kebiasaan memberi komentar setelah membaca demi kemajuan "Blogger-sharearea.blogspot.com".. ^^~